12 Maret 2022 Oleh Jlcmobil
Suzuki Hongaria menambah daftar perusahaan otomotif yang
mengambil sikap untuk menghentikan ekspor mobil ke Rusia dan Ukraina.
Pengumuman itu muncul di tengah operasi militer Rusia yang
sedang berlangsung di Ukraina. Eropa Tengah saat ini sedang mengalami apa yang
disebut sebagai kejatuhan ekonomi sebagai akibat dari perang.
Sanksi Barat yang keras terhadap Rusia diberlakukan karena
agresinya, sementara gejolak ekonomi meningkat di kedua negara sebagai akibat
dari konflik ini. Dan produksi Suzuki di Hongaria sendiri sejatinya tidak
terpengaruh oleh situasi politik itu.
"Perusahaan kami tidak memiliki pemasok Tingkat 1
langsung di area yang terkena dampak. Namun, kami terus memantau seluruh rantai
pasokan," kata Zsuzsanna Bonnar-Csonka selaku juru bicara Suzuki, dikutip
dari Motor1.
Bonnar-Csonka menambahkan, kekurangan chip semikonduktor global masih menjadi masalah terbesar produksi Suzuki Hongaria. Naiknya biaya
energi dan melemahnya mata uang negara berkontribusi pada rintangan yang
dihadapi perusahaan.
Saat ini Suzuki Hongaria mengekspor 10.000 unit mobil per
tahun ke Rusia dan Ukraina. Untuk mengimbangi defisit akibat penangguhan
ekspor, Suzuki berencana mengalihkan pesanan yang terkena dampak ke pasar lain.
Pada 2020, Suzuki Hongaria menjual hampir 120.000 mobil.
Sekitar 100.000 di antaranya dijual ke pasar luar negeri, yang berarti Rusia
dan Ukraina berkontribusi sekitar sepersepuluh dari ekspor pabrik.