10 Februari 2022 Oleh Jlcmobil
Mitsubishi Xpander baru saja mendapatkan perubahan
signifikan di sektor dapur pacunya. Lebih tepatnya pada komponen transmisi atau
girboks otomatisnya.
Peranti yang berguna untuk mendistribusikan tenaga dari
mesin ke roda ini sekarang memakai jenis Continous Variable Transmission (CVT).
Bukan cuma lebih unggul dalam kenyamanan berkendara, Mitsubishi mengklaim bahwa
CVT di Xpander tak perlu ganti melakukan pergantian oli.
Sebelum lebih jauh, ada baiknya kita mengenal lebih dulu
model transmisi CVT yang dimaksud. Jenis transmisi otomatis CVT punya cara
kerja yang berbeda dibanding Xpander sebelumnya, yakni otomatis konvensional
(AT).
CVT mengolah tenaga untuk dialirkan mesin ke roda via sabuk
baja yang menyambungkan pulley-pulley unik.
Kedua pulley ini (driven pulley dan drive pulley) bisa
membesar dan mengecil sehingga mengubah rasio antar pulinya secara
berkelanjutan. Perubahan rasio inilah yang akhirnya memungkinkan tenaga dari
mesin terdistribusi secara gradual seiring bertambahnya kecepatan.
Karena perubahan rasio tak melalui gigi yang berganti, maka
tak ada hentakkan saat rasio berubah seperti pada transmisi matik konvensional.
Alhasil, ubahan percepatan pun terjadi sangat halus dan nyaman.
Dijelaskan Mitsubishi dalam siaran persnya, penyesuaian pada
pulley-pulley dimungkinkan oleh sistem pompa fluida. Tentunya di sini fluida
yang dimaksud adalah oli atau pelumas khusus CVT. Ya, dalam transmisi CVT oli
memang bukan bertugas sebagai pelumas atau pendingin semata seperti pada mesin,
melainkan bagian dari sistem kerja komponen tersebut.
Karena punya tugas yang penting, Mitsubishi meracik CVT-nya
dengan oli bermasa pakai yang sangat panjang, bahkan tak perlu dilakukan
pergantian. “Mobil Mitsubishi sudah seamless transmisinya dan maintenance-nya
long-life. Jadi tidak ada perawatan khusus dan tidak ada ganti oli,” ujar
Boediarto selaku General Manager After Sales PT Mitsubishi Motors Krama Yudha
Sales Indonesia (MMKSI).
Menurut Mitsubishi dalam keterangannya, hal ini dimungkinkan
sebab transmisi CVT di kendaraan mereka diciptakan dengan masa pakai yang lama.
Bahkan perangkat CVT tersebut bisa bertahan hingga pemakaian 3 tahun atau 100
ribu km tanpa masalah.
Walau diklaim punya umur panjang, dan tidak ada perawatan
secara khusus, tapi pengguna mobil bertransmisi CVT ini tetap harus melakukan
pengecekan rutin di setiap kilometer yang sudah ditentukan sebagai servis rutin
untuk memantau kondisi transmisi CVT.
“Pengecekan rutin dilakukan setiap 20 ribu km di bengkel
resmi Mitsubishi untuk melihat kondisi, baik dari segi kuantitas, kualitas dari
transmisi CVT tersebut,” imbuh Boediarto lewat pesan singkat beberapa waktu
lalu.
Oli CVT sebagai bagian penting dari transmisi canggih ini
juga salah satu yang dicek kuantitas dan kualitasnya. Saat servis rutin,
jumlahnya akan diukur secara seksama. Tak cuma itu, tim mekanik di bengkel
resmi juga bakalan memeriksa apakah ada rembesan yang keluar dari girboks ini.
"Pemeriksaan kebocoran oli CVT dan pemeriksaan
kuantitas oil CVT dengan metode khusus tergantung tipe kendaraan. Mekanik
Mitsubishi sudah ditraining untuk melakukan pemeriksaan tersebut," tambah
Boediarto.
Nah, transmisi yang olinya tak perlu diganti menurut
Mitsubishi adalah yang mobilnya digunakan dengan kondisi normal. Namun, jika
penggunaan mobil sangat sering atau tergolong berat misalnya dijadikan
kendaraan operasional, disarankan Xpander wajib melakukan penggantian oli CVT
setiap kelipatan 40 ribu km.
Hadirnya transmisi CVT di Mitsubishi Xpander, membuktikan
bahwa kini kemajuan teknologi sudah berhasil diterima masyarakat. Bahkan, duo
kembar Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia kini mempercayakan tugas transmisi
otomatis pada CVT juga. Bagaimana dengan mobil Anda, apakah sudah menggunakan
transmisi CVT? Temukan mobil-mobil CVT di OTO.com.