25 Oktober 2021 Oleh Jlcmobil
Menyikapi Instruksi Menteri Dalam Negeri
(Inmendagri) Nomor 53 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 di Jawa dan
Bali, Anggota Komisi V Novita Wijayanti mempertanyakan sejumlah landasan atas
kebijakan tersebut.
“Perlu diperjelas kenapa landasan aturan ini
lahir? Apakah Kementerian Dalam Negeri sudah berkomunikasi dan berkoordinasi
dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perhubungan.
Ini hasil Satgas Covid-19 atau bagaimana?
Jangan kemudian melahirkan polemik baru," ucap Novita dalam keterangannya,
Senin, 25 Oktober 2021.
Ia mengungkapkan keprihatinannya akibat
pandemi yang berdampak parah bagi sektor transportasi, terutama penerbangan.
“Kita di Komisi V itu mulai senang melihat
laporan Kementerian Perhubungan, terutama pada sektor penerbangan. Sekitar 1,5
tahun sektor penerbangan ini paling keras mendapat hantaman pandemik.
Semua lini, mulai dari pengurangan karyawan
maskapai dan petugas bandara, belum lagi UMKM dan jasa travel yang gulung
tikar," tuturnya.
Dampak pandemi juga berdampak pada sektor lain
yang berkaitan. "Ini juga termasuk imbasnya kepada daerah-daerah yang
mengandalkan pariwisata seperti Bali dan Lombok.
Kementerian harus bisa melihat secara holistik
ketika membuat kebijakan, jangan sampai kebijakan yang diambil justru langkah
mundur dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi tanah air. Penting komunikasi
dan koordinasi antar kementerian itu disini,” kata Novita.
Ia mendesak Kemendagri segera mengevaluasi
Instruksi Mendagri yang telah dikeluarkan tersebut. “Saya minta evaluasi
kembali Inmendagri tersebut.
Kebijakan new normal harus disesuaikan antar
sektor. Sekaligus saya minta untuk tes PCR tersebut disesuaikan dengan
fungsinya untuk alat diagnosis Covid-19. Untuk screening cukup tes antigen
saja. Apalagi untuk penerbangan sudah mewajibkan Vaksin saat ini.
Kita tempatkan sebagaimana mestinya,” sambung
legislator perempuan Fraksi Partai Gerindra itu.
Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk
penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor
penerbangan di tanah air, terutama dalam menghidupkan ekonomi di lingkungan
bandara yang telah lama dan paling parah terkena imbas pandemi.