16 Agustus 2021 Oleh Jlcmobil
Mobil listrik adalah keniscayaan di masa
depan. Bagi sebagian orang punya mobil listrik adalah mimpi yang harus dikejar.
Tapi, sebelum mimpi jadi kenyaataan, ada baiknya menghitung seberapa mahal atau
murah biaya kepemilikan mobil listrik.
Ada anggapan yang mengatakan bahwa mobil listrik minim perawatan dan tidak perlu servis berkala seperti mobil dengan
mesin bakar internal (internal combustion engine/ICE). Secara langsung, alasan
ini berkorelasi dengan biaya kepemilikan yang rendah.
Anggapan tersebut mungkin saja benar, namun
seberapa murah biaya kepemilikan mobil listrik masih perlu dikaji lebih lanjut.
Untung saja sebuah studi terbaru yang dilakukan Argonne National Library dari
dari US Department of Energy, berhasil mengungkap hal tersebut.
Dilansir dari laman Electrek (16/8/2021),
setidaknya ada 7 faktor yang dipertimbangkan untuk menghitung total biaya
kepemilikan. Mulai dari biaya pembelian kendaraan, depresiasi, pembiayaan dan
biaya bahan bakar, biaya asuransi, perawatan dan perbaikan, serta biaya pajak.
David Gohlke, seorang analis energi dan
lingkungan di Argonne, mengatakan, dengan perkembangan teknologi saat ini biaya
kepemilikan mobil listrik bisa menjadi lebih murah dari waktu ke waktu.
Meskipun, belum ada kepastian seberapa
cepat biaya kepemilikan bisa turun. Namun trennya dipercaya sedang mengarah ke
sana. Berdasarkan studi yang berjudul ‘Comprehensive Total Cost of Ownership
Quantification for Vehicle with Different Size Classes and Powertrains’,
tercatat biaya perawatan mobil listrik berbasis baterai lebih rendah 40 persen
dibandingkan mobil ICE (Internal Combustion Engine).
Meski begitu, secara keseluruhan mobil
hybrid rupanya masih menjadi mobil dengan biaya kepemilikan paling rendah di
antara kendaraan listrik lain, seperti BEV atau PHEV.
Namun, mobil listrik berbasis baterai akan
mencapai keseimbangan harga, karena turunnya biaya baterai pada masa mendatang.
“Temuan lain dari catatan, termasuk bahwa
mobil terdepresiasi lebih cepat daripada truk ringan, dan bahwa kendaraan listrik yang lebih tua memiliki tingkat depresiasi yang lebih besar daripada
kendaraan listrik yang lebih baru,” kata Gohlke.